Update Informasi Terkini FKIP UNIMAL

Mahasiswa FKIP Unimal Melaksanakan Kegiatan Sosialisasi Anti-Bullying di MAS Ulumuddin Uteuk Kot Cunda, Lhokseumawe

Lhokseumawe, 24 November 2025 — Telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Anti-Bullying yang berlangsung di MAS Ulumuddin. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai bentuk-bentuk perundungan (bullying), dampaknya, serta cara mencegah dan menanganinya demi menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh warga sekolah.

Kegiatan sosialisasi ini dipandu oleh Mahasiswa PPL Terintegrasi KKN MAS Ulumuddin, serta didukung penuh oleh pihak sekolah. Kegiatan melibatkan para siswa dari kelas 10 dan 11, dengan jumlah peserta keseluruhan sebanyak 140 siswa.

Kegiatan ini ditujukan untuk menumbuhkan kesadaran bersama dalam mencegah tindakan perundungan, membangun budaya saling menghargai, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman, ramah, dan bebas kekerasan bagi seluruh peserta didik. Selain itu, diharapkan para santri akan lebih awas terhadap bahaya dan dampak perundungan terhadap perkembangan mental dan kenyamanan mereka selama melaksanakan proses pembelajaran di dayah.

 Alpian Siregar, selaku Ketua PPL Terintegrasi KKN MAS Ulumuddin, menyampaikan, “Kami berharap melalui kegiatan ini siswa dapat lebih memahami bahaya bullying dan berani melapor jika melihat atau mengalami tindakan perundungan.”

Kegiatan berjalan dengan tertib, interaktif, dan mendapatkan antusias positif dari siswa. Pada sesi diskusi, siswa diberi kesempatan menyampaikan pengalaman, pendapat, serta pertanyaan terkait kasus-kasus bullying yang mungkin terjadi di sekolah. Siswa merespon positif akan kegiatan ini dan berharap akan ada lagi proses penyuluhan dan kewaspadaan yang dilakukan di sekolah.

Kepala MAS Ulumuddin, Abi Musdar, S.Pd.I., M.Pd selaku pimpinan MA sangat mendukung dilaksanakannya kegiatan ini. Selaku pimpinan dan mantan santri, beliau menyadari bahaya bullying bagi perkembangan mental para siswa. Beliau mengatakan, “Bullying membuat orang trauma dan stress sehingga tidak betah tinggal di dayah”. Beliau  menyatakan bahwa segala praktek bullying harus dihentikan agar kondisi kehidupan di dayah menjadi lebih nyaman dan tentram.