LHOKSEUMAWE – Berbagai kegiatan seni memeriahkan acara Pentas Sastra yang digelar Himpunan Mahasiswa Sastra Universitas Malikussaleh di Aula Gedung ACC Kampus Uteunkot, Lhokseumawe, 27 – 28 Desember 2022. Sejumlah kegiatan seni yang memukau penonton antara lain TV Eng Ong, drama, musikalisasi puisi, monolog, dan pemutaran sejumlah film.
Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra (Himasa) Universitas Malikussaleh, Misbahul Munir, menyebutkan Pentas Sastra merupakan kegiatan rutin yang mereka gelar saban tahun dan kali ini sudah masuk tahun kelima. Untuk tahun ini digelar dengan tema “Warna-Warni Kreativitas Sastra” yang melibatkan mahasiswa serta alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Malikussaleh.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreativitas mahasiswa guna melestarikan budaya apresiasi sastra. Dengan adanya pertunjukan ini diharapkan masyarakat menunjukkan antusiasmenya,” ujar Misbahul Munir seusai acara, Rabu (28/12/2022).
Menurutnya, Pesta Sastra-5 diselenggarakan demi mengaplikasikan mata kuliah Drama dan sebagai ajang adu bakat khususnya dalam bidang teatrikal dan perfilman bagi mahasiswa yang mengambil MK Drama.
Tahun ini, untuk pementasan film ada tiga yang akan ditayangkan, yaitu untuk kelompok A1 berjudul “Rumah Impian”, A2 berjudul “Riyeuk”, dan A3 berjudul “Jaka Tarub dan 7 Bidadari”. Film-film yang ditayangkan merupakan karya asli mahasiswa Bahasa di Universitas Malikussaleh.
Tidak hanya film saja, Pesta Sastra-5 juga menampilkan teater dari tiga kelas. Untuk A1 berjudul “Surat Kecil Untuk Tuhan”, A2 dengan judul “Toentong Gapu”, dan untuk A3 berjudul “Atu Belah Atu Betangkup”. Sementara untuk monolog dari mahasiswa mempertunjukan tiga karya monolog. Kelompok A1 menampilkan monolog berjudul Skizofrenita, A2 berjudul “Mata Luka Sengkon Karta”, dan kelas A3 berjudul “Topeng-Topeng”.
Dosen pengampu mata kuliah Drama, Reza Pahlevi Ginting M.Pd, mengatakan adanya pertunjukan tambahan membuat pesta sastra tidak hanya terpaku pada tiga penampilan inti saja. Ia mengharapkan ajang ini bisa dijadikan wadah bagi mahasiswa agar mampu keluar dari dunia tekstual sastra dan mencoba menerapkan sisi artistik cerita yang berawal dari naskah menjadi gerak lakon yang disajikan di atas pentas maupun secara videografi.
Ketua panitia, Azman Rinaldi, mengungkapkan bahwa dengan waktu sekitar dua bulan, panitia berusaha mempersiapkan segala hal demi menyukseskan Pesta Sastra-5. “Kegiatan ini merupakan acara kebanggaan yang dapat membuat kami menggali banyak potensi dari teman-teman mahasiwa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Unimal. Selain melibatkan mahasiswa Unimal, kegiatan ini juga diproyeksikan akan melibatkan komunitas pegiat sastra dari luar kampus, termasuk masyarakat yang aktif dalam bidang teatrikal, dan antusias dalam kegiatan seni,” papar Azman.
Ulfha Rahmah dari Komunitas Teater Abang menyebutkan Pesta Sastra-5 adalah acara yang menarik untuk kalangan mahasiswa dan masyarakat umum, di tengah minimnya acara seni di Lhokseumawe dan Aceh Utara. “Kampus dan pemerintah, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, wajib mendukung acara ini,” kata Ulfha yang menyaksikan acara tersebut selama dua hari penuh.(*)