Aceh Utara – Kamis, 04 Mei 2023 Mahasiswa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Malikussaleh melakukan field trip mata kuliah Kemalikussalehan. Kegiatan diawali dengan mengunjungi Museum Islam Samudera Pasai, dilanjutkan ke makam Sultan Malikussaleh dan Monumen Samudera Pasai yang terletak di desa Beuringen, kecamatan samudera, aceh utara. Mahasiswa melakukan obervasi dan membuat laporan selama kegiatan.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Bersama Dosen Pendamping di Museum Islam Samudera Pasai (04/05/2023)
Kunjungan ini didampingi oleh 2 Dosen Pendidikan Matematika yaitu Aklimawati, S.Pd., M.Pd dan Wulandari, S.Pd., M.Pd. Aklimawati sebagai dosen pengampu mata kuliah Kemalikussalehan mengatakan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk untuk memenuhi tugas mata kuliah kemalikussalehan serta untuk mengetahui sejarah Sultan Malikussaleh sebagai awal penamaan Universitas Malikussaleh.
“ Universitas Malikussaleh didirikan dengan mengambil nama besar Raja Kerajaan Samudera Pasai pertama, yang dilandasi pada semangat estafet kepemimpinan dan pembangunan melalui sifat kepeloporan, kedinamisan, serta patriotismenya Sultan Malikussaleh” ungkap Aklimawati.
“Dengan berkunjung ke makam sultan malik Ash-shalih (Malikussaleh ), kita dapat mengenang kembali bagaimana perjuangan beliau dalam menyebarkan Agama Islam di Nusantara dan Asia t enggara. Beliau merupakan raja pertama kerajaan samudera pasai. Ia memerintah mulai tahun 1267. Sultan Malikussaleh juga merupakan satu-satunya raja yang bisa membaca Al-quran pada abad ke- 13 dahulu,” tambah Aklimawati.
Kerajaan samudera pasai didirikan oleh Nazimuddin Al Kamil pada abad ke-13. Nazimuddin Al Kamil adalah seorang laksamana laut dari mesir. Beliau diperintahkan pada tahun 1238 M untuk merebut pelabuhan kambayat di Gujarat yang tujuannya untuk dijadikan tempat pemasaran barang-barang perdagangan dari timur. Beliau mengangkat meurah silu sebagai raja pertama. Setelah naik tahta meurah silu berganti nama dan bergelar sultan malik as-saleh sampai beliau wafat pada tahun 696 hijriah atau 1297 Masehi.
Dalam kompleks pemakaman juga terdapat makam sultan Muhammad Malik Al-Zakir atau Malikuzzakir anak laki-laki sultan Malik Al-shaleh yng memimpin kerajaan pada tahun 1297-1326 Masehi. Terdapat juga makam ratu Nahritsyah dan batu nisan berkaligrafi ayat-ayat suci al-quran yang berciri khas aceh yang kental dengan agama islam.